OJK : Seluruh Pasar Modal Domestik Selama Pandemi Covid 19 Sempat Anjlok

- 14 Oktober 2021, 19:08 WIB
OJK mengatakan bahwa seluruh pasar modal domestik di Indonesia sempat Anjlok
OJK mengatakan bahwa seluruh pasar modal domestik di Indonesia sempat Anjlok /pixabay/credit Commerce

ASUMSI SULTRA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa pandemi Covid-18 menjadi salah satu ujian terberat bagi pasar modal domestik.

Dimana harga saham perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari seluruh sektor sempat anjlok pada tahun lalu.

Baca Juga: Tumbang Dihujati Netizen, Baim Wong Mengaku Salah dan Ingin Meminta Maaf Kepada Kakek Suhud

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Yunita Linda Sari mengatakan, imbas pandemi, IHSG bahkan sampai turun hingga di bawah level 4.000 pada Maret 2020.

"Ini adalah titik terendah yang selama ini kita alami, namun alhamdulillah kemudian IHSG berhasil rebound dan mengalami penguatan," ungkapnya, dikutip di ANTARA, Kamis 14 Oktober 2021.

Baca Juga: Bupati Konkep Viral Karena Pukul Meja Dihadapan Massa Aksi, Warga Net : Malu Saya Sebagai Putra Daerah

"Penutupan perdagangan kemarin IHSG di level 6.536,9 dan bahkan untuk kapitalisasi pasar berhasil mencetak rekor baru yaitu sebesar 8.015 triliun," tambahnya.

Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah prestasi yang kecil. Menurutnya patut disyukuri atas kerja keras semua dapat membuahkan hasil.

Baca Juga: Uni Eropa Mengumumkan Paket Bantuan 1 Milyar Euro Untuk Warga di Afghanistan

Begitu juga dengan jumlah perusahaan yang melakukan penwaran umum perdana saham atau IPO di bursa.

Ia juga mengungkapkan, bahwa pada 2019 ada 59 perusahaan yang telah melakukan IPO dengan total emisi sebesar Rp14,7 triliun.

Baca Juga: Ratusan Orang Dievakuasi Saat Lahar Panas Mengancam Rumah-rumah di La Palma, Spanyol

Sementara itu, kata dia, pada 2020 terjadi penurunan yaitu sebanyak 48 perusahaan dengan total emisi Rp6,07 triliun

Lebih jauh, Yunita mengatakan bahwa pada menjelang 11 Oktober 2021, perusahaan yang melakukan IPO memang masih menurun yaitu sebanyak 38 perusahaan, namun total emisinya mencapai Rp32,14 triliun.

Baca Juga: Dukung Tambang di Konkep, Gubernur Sultra : Kalau Kita Tidak Manfaatkan, Maka Itu Mubazir

Ia pun mengatakan peningkatan total emisi yang besar tersebut ditopang oleh IPO yang dilakukan oleh perusahaan rintisan (startup) dengan nilai valuasi yang cukup besar.

Baca Juga: Kisah Seorang Ibu 56 Tahun di Kendari Sakit Lutut, Paksa Keliling Jual Ikan, Demi Anak Kuliah - Ali Berbagi

"Regulator pasar modal Indonesia atau OJK akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk selalu responsif dan mengakomodir kebutuhan masyarakat khususnya pelaku usaha yang ingin mendapatkan akses pendanaan alternatif dan manfaat lainnya sebagai perusahaan terbuka atau go public, termasuk dalam masa pandemi Covid-19," ucap Yunita.***

Editor: Muh. Rifky Syaiful Rasyid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah