ASUMSI SULTRA - Berikut ini penjelasan mengenai manfaat puasa Senin dan Kamis setiap seminggu menurut dr Zaidul Akbar.
dr Zaidul Akbar menyampaikan cara untuk membersihkan sampah yang ada di dalam tubuh, utamanya bagi mereka yang muslim.
"Kita akan bahas autofagi dan autolisis dalam puasa. Konsep autophagi adalah membuat tubuh lapar. Ketika tubuh seseorang lapar, maka sel-sel tubuhnya pun ikut lapar," ungkap dr Zaidul Akbar, di Instagram @zaidulakbar 19 Agustus 2021.
"Sel yang lapar ini akan memakan sel-sel dirinya yg sudah tidak berguna lagi atau sel-sel yang telah rusak atau mati, agar tidak jadi sampah dalam tubuh," sambungnya.
Kata dia, ilmuwan Yoshinori Ohsumi membuktikan dan menemukan bahwa seseorang ketika seseorang puasa maka tubuhnya akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut autophagisom.
"Sel-sel mati ini banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit. Protein autophagisom tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut, lalu mengeluarkannya," jelasnya.
"Sebagai kesimpulan dari riset ini, dokter Yoshinori Ohsumi menyarankan agar seseorang bisa menjalani praktek melaparkan diri (PUASA) dua atau tiga kali dalam seminggu," lanjut dr Zaidul Akbar.
dr Zaidul Akbar mengatakan penelitian ini telah memenangkan penghargaan Nobel Kedokteran kepada dokter Yoshinori Ohsumi atas riset yang ia namakan autophagi.
Maka dari itu bagi seorang Muslim, menurutnya lebih baik puasa Senin dan Kamis dan puasa sunnah yang lain dan diwajibkan bagi yang berpuasa selama 1 bulan di Ramadhan agar bisa sampah di tubuh bisa hilang.