Alasan Rusia Meluncurkan Serangan ke Ukraina secara Besar-besaran

- 26 Februari 2022, 09:40 WIB
Situasi penyerangan di Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di dekat Dnipro, Ukraina pada 24 Februari 2022.
Situasi penyerangan di Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di dekat Dnipro, Ukraina pada 24 Februari 2022. /Reuters

ASUMSI SULTRA - Saat ini dunia sedang gempar akibat dari peperangan Rusia dan Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin memang telah menyatakan perang dengan Ukraina dengan meluncurkan serangan.

Dengan adanya perang tersebut, maka kedua negara tersebut tidak lagi pro dengan peraturan PBB.

Baca Juga: Saat Situasi Konflik Memanas dengan Rusia, Warga Ukraina Timur Bergegas Pindah

Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan peperangan tersebut terjadi?

Dilansir AsumsiSultra.Com dari berbagai sumber, kali ini adalah rangkuman mengenai penyebab peperanga antara Rusia dan Ukraina.

Seperti diketahui, awal mula perpecahan antara Rusia dan Ukraina terjadi pada bulan Desember 2021 yang saat itu memanaskan panggung politik global di Rusia.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Lengkap 26 Februari 2022: SCTV, GTV NET TV, Trans7, Indosiar, MNC TV, RCTI, Trans TV dan ANTV

Ditambah lagi dengan rusia yang menempatkan 100.000 pasukan mereka ke perbatasan dengan Ukraina.

Sebab saat itu, Rusia meminta kepada NATO dan Amerika Serikat untuk menghentikan semua aktivitas militer di daerah Eropa Timur dan berhenti merekrut anggota baru.

Tak hanya itu, Rusia juga meminta agar tidak ikut campur dengan segala aktivitas di Eropa Timur.

Hanya saja, ketiga permintaan Rusia tersebut ditolak oleh Amerika dan NATO dan berpandang apa urusan Rusia mengaturnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV pada Sabtu, 26 Februari 2022: akan Tayang Dewi Rindu dan Love Story The Series

Akibat penolakan dari Amerika dan NATO, Vladimir Putin pun mengambil sikap yang tak main-main.

Ia mengatakan bila permintaan tersebut tidak disepakati, maka Rusia akan melakukan invasi militer secara besar-besaran ke Ukraina.

Namun sebenarnya cikal bakal dari peperangan tersebut berawal pada 1.500 tahun yang lalu pada saat kerajaan Cyprus.

Kerajaan Cyprus ini menjadi awal dari bangsa Slavia seperti Ukraina dan Rusia yang mengawali kekaisarannya.

Baca Juga: Ada Mancing Mania dan Islampedia, Berikut Ini Jadwal Acara TV di Trans7 Sabtu, 26 Februari 2022

Setelah itu kemudian kerahaan tersebut berubah nama menjadi Uni Seviat.

Namun saat perang dunia kedua berakhir, regu Uni Seviat diprediksi akan menjadi ancaman baru karena ditakutkan akan melakukan invasi besar-besaran ke Eropa.

Untuk mencegah invasi militer tersebut, pada tahun 1994 negara-negara Eropa, Amerika dan Kanada membuat aliansi dengan nama NATO dan yang menjadi penggasas utama ada 12 negara.

Sejak saat itulah muncul Blok Barat dan Blok Timur dan terjadi perang dingin yang berlangsung sampai puluhan tahun.

Baca Juga: GP Ansor Sultra Jelaskan Masksud Menag: Bukan Membandingkan Suara Adzan dengan Gongongan Anjing

Pada tahun 1990-an, Uni Seviat menjadi negara baru dengan nama Rusia dan mesti kehilangan beberapa wilayah, salah satunya Ukraina.

Saat Ukraina melepaskan diri, akhirnya banyak orang menangisi kejadian tersebut. Banyak juga yang menyayangkan.

Saat itu yang paling merasa kecewa adalah Presiden Rusia bernama Gorbachev karena ibunya yang berasal dari Ukraina.

Selain Presiden Rusia, saat itu juga ada intelijen berbakat yang juga turut kecewa dengan pisahnya Ukraina.

Baca Juga: Akan Tayang Bioskop Trans TV, Berikut Jadwal Acara Trans TV, Jumat 25 Februari 2022

Itulah pandangan Putin yang merasa saat itu Rusia dan Ukraina harusnya berada dalam satu Negara.

Dengan ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyatukan kembali Ukraina ke dalam Rusia dan NATO yang juga ingin merekrut Ukraina sebagai anggota baru menjadi alasan Putin untuk meluncurkan serangan besar-besaran kepada Ukraina.

Jika menelik dari sejarah, maka peperangan tersebut berawal dari puluhan tahun yang lalu.***

Editor: Muh. Faisal

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah