Network
ASUMSI SULTRA - Ukraina dikabarkan tengah dilanda serangan siber dengn tersebarnya peringatan di situs web milik pemerintah.
Mereka takut dan seakan memikirkan akan ada hal yang terburuk. Sementara Rusia, yang telah mengumpulkan 100.000 tentara di perbatasan tetangganya, merilis gambar lebih banyak pasukannya yang bergerak.
Dilansir AsumsiSultra.Com dari Reuters, serangan dunia maya yang menyerang Ukraina itu terjadi beberapa jam setelah pembicaraan ditutup tanpa terobosan antara Rusia dan sekutu Barat.
Dikhawatirkan juga Moskow dapat meluncurkan serangan militer baru ke negara yang diserbunya pada tahun 2014.
"Tabrakan perang terdengar keras," kata Duta Besar AS untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Michael Carpenter.
Sementara itu, Rusia juga menyangkal rencana untuk menyerang Ukraina. Akan tetapi ada kabar bahwa Rusia mengambil tindakan militer kecuali tuntutannya dipenuhi.
Baca Juga: Gempa yang Mengguncang 3 Provinsi Baru-baru Ini Tak Berpotensi Tsunami: BMKG Ungkap Penyebabnya
Tuntutan tersebut termasuk dengan janji aliansi NATO untuk tidak pernah mengakui Kyiv.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov juga mengatakan bila Rusia berharap pembicaraan keamanan dengan Amerika Serikat akan dilanjutkan.
