Network
ASUMSI SULTRA - Polisi Honduras menahan mantan Presiden Juan Orlando Hernandez pada hari Selasa, 15 Februari 2022.
Polisi mengawal Hernandez dari rumahnya dengan borgol berantai, menyusul permintaan ekstradisi AS atas tuduhan narkoba yang menandai penurunan dramatis hanya beberapa minggu setelah Hernandez meninggalkan kekuasaan.
Dilansir AsumsiSultra.Com dari Reuters, dalam tayangan langsung yang ditayangkan di TV nasional, petugas polisi memberi Hernandez rompi anti peluru.
Baca Juga: Kemungkinan Penyubatan Truk di Super Bowl akan Dipantau Otoritas Keamanan AS
Selain itu, Polisi juga memasang rantai di antara pergelangan tangan dan pergelangan kakinya yang diborgol sebelum membawanya ke pangkalan terdekat untuk pasukan khusus polisi di Tegucigalpa, ibu kota.
Hernandez tampak duduk di meja dan terlihat ada dokter melakukan pemeriksaan medis di depan media, termasuk membuka kancing bajunya untuk meletakkan stetoskop di dadanya, menurut gambar langsung HCH Noticias.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Jenazah Bunda Dorce Dishalatkan sebagai Laki-Laki: 'Bertentangan dengan Wasiatnya?'
Masih dari Reuters, disebutkan bahwa penahanan mantan pemimpin sayap kanan itu terjadi setelah seorang hakim Honduras pada Selasa memerintahkan penangkapannya menyusul permintaan ekstradisi AS atas perdagangan narkoba dan tuduhan senjata.
Menteri Keamanan Honduras, Ramon Sabillon mengatakan bahwa penangkapan Hernandez adalah prestasi "bersejarah", meskipun mantan presiden keluar dari rumah dan menyerah.
Baca Juga: Menlu Aljazair Mengaku Proses Untuk Mendamaikan Faksi-Faksi di Palestina Kini Telah Dimulai
