Teks Khutbah Jumat 29 Maret 2024, Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan

- 29 Maret 2024, 06:42 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /pixabay.com/Konevi

Mungkin saja di antara kita tidak melakukan perbuatan-perbuatan tercela itu secara langsung, namun melakukannya secara tidak langsung dengan membuat kebijakan atau menyetujui sekelompok pihak untuk melakukan perbuatan tersebut, maka pada sejatinya kita juga bertanggung jawab atas dampak buruk yang terjadi akibat sikap kita tersebut. 

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah. Selain itu, kita juga patut merenungkan larangan Allah yang tercantum dalam surat Al-A’raf ayat 56:

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya, “Dan janganlah kalian melakukan kerusakan di atas muka bumi setelah (diciptakan dengan) baik. Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Al-A'raf: 56).  

Ayat ini merupakan sikap tegas Allah agar kita tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mencemari lingkungan. Kita selaku manusia bertanggung jawab untuk menjaga alam, pepohonan dan hewan. Hal ini demi menciptakan stabilitas dan keseimbangan antar sesama penduduk bumi selama menjalani kehidupan di dunia.  

Karena itu, Ibnu ‘Asyur ketika menafsirkan ayat ini mengatakan bahwa kerusakan terhadap sebagian unsur di muka bumi pada hakikatnya telah merusak seluruh unsur bumi tersebut. Jika dicermati, pendapat ini ada benarnya juga dengan mengingat berbagai bencana alam yang kita lihat dalam berbagai media saat ini.  

Selain itu, Allah ketika menciptakan bumi dan diisi oleh manusia, tumbuhan, hewan, gunung, dan air pada dasarnya seluruh elemen itu saling membutuhkan satu sama lain. Maka dari itulah sudah seyogianya semua penghuni bumi tersebut saling bersinergi demi melestarikan kehidupan di dunia sehingga tidak sampai terjadi kepunahan.  

Manusia selaku satu-satunya mahluk yang diberikan akal oleh Allah memikul beban yang lebih berat ketimbang penghuni bumi lainnya. Manusia yang memegang kendali dalam mengelola dan mengatur seantero alam ini. Maka bila buminya baik-baik saja berarti menunjukkan manusia berhasil melakukan amanah tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila sering terjadi bencana di atas muka bumi berarti manusia telah melakukan kerusakan terhadapnya.  

Para hadirin hafidzakumullah.

Karena itu, melalui momentum bulan Ramadhan ini kita tekadkan bulat untuk lebih mengontrol lagi anggota tubuh kita sehingga dapat meminimalisir kerusakan alam yang ada. Setidaknya kita mulai dari diri kita dan mengajak keluarga dan circle kita untuk berbondong-bondong memperbaiki alam ini agar kehidupan kita menjadi lebih baik.  

Halaman:

Editor: Rinaldi Asumsi Sultra

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x