BI Laporkan Jumlah Uang Beredar Sepanjang Tahun 2021: Meningkat 13,9 Persen

- 24 Januari 2022, 13:01 WIB
Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. /Muhammad Karim/Bagikanberita.pikiran-rakyat.com

ASUMSI SULTRA - Bank Indonesia melaporkan jumlah uang yang beredar sepanjang tahun 2021. Menurut catatan mereka, meningkat 13,9 persen dari tahun sebelumnya.

Dari laporan itu juga, tercatat saat ini peredaran uang di Indonesia menjadi Rp7.867,1 triliun.

Peningkatan itu dikarenakan adanya akselerasi uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 17,9 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 9,3 persen (yoy).

Baca Juga: Ketua Umum PB PMII Diimbau Tidak Merumitkan Hal-hal Sederhana dan Selesaikan Konflik Secepatnya

Dilansir AsumsiSultra.Com dari ANTARA, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, pertumbuhan M2 pada Desember 2021 dipengaruhi oleh ekspansi keuangan pemerintah dan penyaluran kredit.

Ekspansi keuangan tumbuh sebesar 37,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada bulan November 2021 sebesar 30,4 persen. Sedangkan penyaluran kredit juga tumbuh sebesar 4,9 persen (yoy).

Selain itu, Erwin menyebutkan akselerasi M1 disebabkan oleh pertumbuhan uang kartal, giro rupiah, maupun tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Baca Juga: Ketua Umum PB PMII Diimbau Tidak Merumitkan Hal-hal Sederhana dan Selesaikan Konflik Secepatnya

Sehingga, peredaran uang kartal pada Desember 2021 tercatat sebesar Rp831,2 triliun atau tumbuh 9,4 persen (yoy).

Dengan itu, menandakan bahwa lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yakni 8,8 persen (yoy) sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat.

Sedangkan, giro rupiah pada Desember 2021 tumbuh 32,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kemampuan Senin 24 Januari 2022, 4 Zodiak Ini Tidak Percaya Diri Dengan Kemampuannya

Pertumbuhan giro rupiah sedikit tertahan oleh perlambatan dana float (saldo) uang elektronik yang tercatat sebesar Rp8,3 triliun atau tumbuh 4,6 persen (yoy).

Itu juga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 10,9 persen (yoy), dengan pangsa terhadap M1 sebesar 0,19 persen.

Erwin melanjutkan, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu pada Desember 2021 tercatat Rp2.131,8 triliun, dengan pangsa 48,3 persen terhadap M1 atau tumbuh 13 persen (yoy), meningkat dibandingkan November 2021 yakni 11,9 persen (yoy).

Baca Juga: Berikut 3 Zodiak Paling Mudah Bosan saat Menjalin Suatu Hubungan, Sulit Berkomitmen

Uang kuasi, dengan pangsa 43,6 persen dari M2 tercatat sebesar Rp3.430,5 triliun pada Desember 2021 atau tumbuh 9,3 persen (yoy). Lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu tujuh persen (yoy), yang didorong oleh peningkatan simpanan berjangka dan giro valas.

Surat berharga selain saham masih menunjukkan pertumbuhan negatif 2,3 persen (yoy), meskipun tidak sedalam pertumbuhan negatif bulan sebelumnya 16,3 persen (yoy).

Baca Juga: Berikut Ini Jadwal Acara TV di Trans 7 Pada 24 Januari 2022: Ada Ragam Indonesia dan Indonesiaku

Perkembangan tersebut disebabkan oleh peningkatan kepemilikan lembaga keuangan non-bank atas surat berharga yang diterbitkan bank dalam rupiah, serta peningkatan kewajiban akseptasi rupiah bank atas korporasi non finansial.***

Editor: Muh. Faisal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x