ASUMSI SULTRA - Ketua Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Endang menyayangkan sikap kubu Moeldoko yang hingga kini masih menggugat kepemimpinan AHY.
Seperti diketahui, kepemimpinan AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono, merupakan kepemimpinan yang diakui oleh kementerian Hukum dan HAM Yasona Laoly.
Sementara, kubu Moeldoko yang menggugat telah dinyatakan ditolak oleh Yasona Laoly.
Alasan penolakan Yasona saat itu disebabkan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digerakkan oleh Kubu Moeldokl dianggap tidak memenuhi syarat.
Muhammad Endang pun mengaku sangat menyayangkan ambisi tersebut.
Baca Juga: Pangkostrad Berkunjung Ke PBNU, Said Aqil Siradj Tawarkan Konsep Islam Nusantara
"Kami menyangkan apa yang telah dilakukan oleh mereka, ada beberapa hal yang menurut kami keblinger cara berfikirnya," ungkap Endang dalam sesi wawancara bersama Tim Asumsi Sultra, Kamis 7 Oktober 2021.
Namun, Endang tetap menyadari wajar apabila ada perseteruan di internal partai. Namun wajarnya, menurut dia, bila itu sesama kader
"Saya juga menyadari, karena sebab di partai lain pernah terjadi. Tapi mereka dulu sama-sama kader," kata Endang.
Baca Juga: Momen HUT TNI, Presiden Apresiasi Peran Besar Tentara Dalam Penanganan Pandemi Covid 19
"Nah ini Moeldoko kapan berkadernya. Jadi wajarlah, kalah AHY itu lebih layak menjadi ketua Demokrat," tambahnya.
Lanjut Mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu, walaupun di kubu Moeldoko terdapat beberapa orang senior, namun ia menilai kalau Demokrat itu SBY.
"Karena Demokrat ini identik dengan SBY. Walaupun di putar-putar Demokrat tetap SBY," jelas Endang.
Baca Juga: Minta Agar Belajar ke Masa Lalu, Warga Net Menilai Rezim Saat Ini Lebih Buruk Dari Dibanding Dulu
Menurut Endang, Demokrat dulu banyak menang pada tahun 2009 karena dipimpin SBY.
"Menurut hemat kami, apa yang disampaikan oleh mereka (kubu moeldoko) adalah kurang berdasar," beber Endang.
Ia juga tak memungkiri, bahwa banyaknya Kader Demokrat disebabkan karena SBY.
Baca Juga: Ganjar : Pandemi Menuntut Kerja-kerja Menjadi Inklusif, Memaksa Mencari Cara Baru
Ia bahkan mengakui, jika dulu masuk ke Demokrat karena mengagumi sosok SBY.
"Saya juga dulu masuk karena SBY, karena dulu Demokrat jadi pemenang," beber dia.
"Yah, Demokrat Sultra tetap tegak lurus ke AHY," tutup Endang.***