PT VDNI dan PT OSS di Kabupaten Konawe Menuai Sorotan, Link Sultra Gelar Demo Menganggap Berdampak Negatif

- 8 Desember 2021, 20:18 WIB
Link Sultra saat menggelar Unjukrasa
Link Sultra saat menggelar Unjukrasa /

ASUMSI SULTRA - Aktivitas dua perusahaan Cina yakni PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT OSS di kawasan mega industri Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat sorotan karena dianggap memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.

Lingkar Kajian Kehutanan (Link) Sultra terus mengawal perjuangan masyarakat Konawe dan Konawe Utara, agar terbebas teror kejahatan lingkungan PT VDNI dan PT OSS.

Baca Juga: Inilah Kesalahan yang Disukai Allah Menurut Gus Baha

Baca Juga: Siap-siap Bergelimang Keberuntungan, 3 Shio Ini Bisa Jauh Dari Sial

Kali ini pihaknya menggelar unjukrasa di Ibu Kota Indonesia, VDNIP. Ketua Umum Link Sultra, Muh. Andriansyah Husen membeberkan, bahwa investasi dua perusahaan asing tersebut membawa petaka bagi masyarakat di bumi anoa.

Disebutkannya, berbagai kejahatan lingkungan terus meneror masyarakat. Mulai dari wabah penyakit Ispa akibat debu batu bara hingga hilangnya mata pencaharian warga sekitar lingkar tambang.

Baca Juga: Amalan Sunnah Ternyata Bisa Mendatangkan Dosa Besar Karena Melakukan Ini, Kata Gus Baha

Untuk itu, Link Sultra mendesak pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Investasi agar segera menghentikan segala aktivitas PT VDNI dan PT OSS.

"Kami tak pernah menolak investasi masuk ke daerah. Tapi, ketika memberikan dampak buruk kepada keluarga kami, maka kami akan selalu menjadi garda terdepan untuk melawan kejahatan tersebut," tegas aktivis yang populer dengan sapaan Binggo, saat menyampaikan orasi di Kantor Kementerian Investasi RI, Rabu (8/12/2021).

Baca Juga: Polri Komitmen Akan Terus Mengejar Aliran Dana Korupsi PT JIP, Sementara Terkumpul Rp315 Miliar

Lebih lanjut, Ia meminta pemerintah RI agar masuknya investasi asing tak lantas mengorbankan keberlangsungan hidup warga lokal sebagai pemilik bangsa ini.

"Pemerintah seharusnya berpihak kepada masyarakat lokal, karena itu adalah amanah UU. Jangan malah memihak kepada investor asing yang hanya meraup keuntungan dari potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki bangsa kita," jelasnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Stasiun SCTV Hari Ini, 8 Desember 2021, Ada Sinentron 'Buku Harian Seorang Istri'

Tak hanya itu, Binggo juga mendesak Kedutaan Besar (Kedubes) Cina segera menarik populasi rakyat Cina dari bumi anoa.

"Kami juga mendesak agar populasi Rakyat Cina segera angkat kaki dari bumi anoa," pintanya.

Berdasarkan keterangan diterima Link Sultra, aksi demonstrasi di Kantor Kedubes Cina nyaris ricuh, karena tak ada satu pun perwakilan Kedubes Cina yang menemui demonstran.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Tercatat 22 Tewas, 56 Luka Bakar, dan 22 Warga Menghilang Akibat Erupsi Gunung Semeru

Sehingga masa aksi memaksa untuk masuk ke dalam, namun dihalang aparat kepolisian. Akibatnya, masa aksi dan aparat kepolisian saling dorong dan nyaris bentrok.

Kemudian, Link Sultra melanjutkan aksi demonstrasi di Kantor PT VDNIP di kawasan Bursa Efek Indonesia (BEI) SCBD. Sayangnya, tak ada satu pun pimpinan PT. VDNIP yang bersedia menemui masa aksi.***

Baca Juga: Indonesia Dikabarkan Mundur dari Kejuaraan Bulu Tangkis di Spanyol

Editor: Muh. Rifky Syaiful Rasyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x