ASUMSI SULTRA - Siapa yang tak mengingat dengan nama Soe Hok Gie, seorang yang membuat beberapa beberapa catatan, salah satunya adalah "Bahagialah mereka yang mati muda".
Soe Hok Gie dikenal sebagai aktivis yang menjadi musuh Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto sebelum akhirnya tewas di Gunung Semeru pada 16 Desember 1969 silam.
Hingga kini, kematian Soe Hok Gie masih menjadi teka-teki dari banyak orang.
Baca Juga: [BREAKING] Korban Akibat Meletus Gunung Semeru; 13 Orang Warga Tewas, 41 Luka Bakar
Muncul sebenarnya soal, mengapa Soe Hok Gie menulis soal mati muda? Padahal darah muda dan keberaniannya menentang kediktatoran dua rezim presiden, seolah mengisyaratkan dia bukan tipe manusia getol berjuang, melawan sosok dia anggap diktator.
Lantas ada apa dibalik keberaniannya melawan dua mantan presiden sehingga muncul catatan 'bahagianya mereka yang mati muda?'.
Baca Juga: Inilah Resep Jajanan Gemblong Ala Belajarbaking, Makanan Pasaran Yang Enak Nikmat dan Lezat Rasanya
Begitulah sisi lain dari sosok Soe Hok Gie. Saat kampus menjadi tempat yang membuat kepalanya panas, gunung menjadi tempat untuk mendinginkannya.
Soe Hok Gie, mahasiswa dan aktivis tangguh pada era Presiden Soekarno dan Soeharto, merupakan sosok yang hobi mendaki gunung.