Di Hadapan Mendagri, Ketum Kadin Sultra Anton Timbang Paparkan Teknik Mengendalikan Inflasi

28 Mei 2023, 19:00 WIB
Ketua Umum Kadin Sulawesi Tenggara, Anton Timbang. /

ASUMSI SULTRA - Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Sulawesi Tenggara menggelar meeting online bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian di aula merah putih pada Sabtu, 27 Mei 2023.

Pertemuan tersebut yakni untuk membahas langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2023.

Dalam rapat itu hadir pula pemprov Sultra bersama OPD terkait, Forkopimda Sultra, jajaran pengurus Kadin Sultra serta Bulog dan lembaga lainya yang diikuti jajaran Tim Ketahanan Pangan Nasional.

Baca Juga: Viral David Ozora dan Mario Dandy Pasang Cabel Ties Sendiri, Kapolda Karyoto Minta Maaf

Dalam kesempatan itu, Mendagri, Tito Karnavian mengatakan inflasi yang terjadi sampai saat ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi kurang lebih 3 tahun sejak tahun 2019 sampai tahun 2022.

"Dampak dari Covid-19 ini luar biasa seluruh aktifitas tergganggu dan sebagian berhenti hal ini menyebabkan keterpurukan ekonomi baik ditingkat petani, nelayan, pedagang sampai pada industri dan pabrik," ungkap Tito diterima Asumsisultra pada Minggu, 28 Mei 2023.

"Olehnya itu kami meminta kepada seluruh jajaran yang terkait di daerah untuk fokus mengendalikan inflasi," sambungnya.

Baca Juga: Gunung Merapi di Perbatasan DIY dan Jawa Tengah Keluarkan Lava 1.500 Meter

Menurut Tito, kondisi itu ditambah lagi adanya suhu ekstrim yang mengancam beberapa negara termasuk indonesia yakni Elnino dan Lanina.

"Elnino yakni adanya musin kering dan lanina adalah musim penghujan," timpal mantan Kapolri itu.

Lanjut Tito, ia menyebut inflasi setiap daerah berbeda-beda seluruh indonesia namun secara umum hampir terjadi inflasi semua khususnya beras, Telur, bawang merah, cabai merah dan daging ayam ras paparnya.

"Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yakni perbaikan infrastruktur pertanian juga infrastruktur jalan baik jalan propinsi, kabupaten kota maupun akses jalan kelokasi sentra2 produksi dan pemasaran," jelasnya.

Baca Juga: Kadin Sultra Bersama UMK Kendari Gelar Kuliah Umum, Bahas Hukum Perdagangan Internasional

"Olehnya itu Presiden Joko Widodo selalu turun ke daerah-daerah untuk memastikan infrastruktur jalan sebagai sarana transportasi masyarakat berfungsi dengan baik dan setiap kunjungan beliau kedaerah beliau pasti masuk pasar untuk memastikan secara langsung harga2 kebutuhan berada dalam keadan normal," imbuh Tito.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Sultra, Anton Timbang (AT) menilai inflasi di daerahnha saat ini diperkirakan sekitar 5,30% ini disebabkan beberapa faktor yakni transportasi, makanan dan minuman.

"Inflasi pada dasarnya disebabkan tingginya permintaan dan stok terbatas pada sisi konsumen inflasi dapat menyebabkan menurunnya daya beli tapi pada sisi produsen inflasi merupakan berkah karena mereka mendapatkan harga jual yang lebih tinggi paparnya," ungkap AT.

Baca Juga: Kadin dan Dikbud Sulawesi Tenggara Kolaborasi Kembangkan UMKM di Lingkungan Pendidikan

Anton Timbanh juga mengatakan inflasi bukan sesuatu yang harus dihilangkan tetapi harus dikendalikan upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga ketersediaan barang yang cukup serta memastikan distribusi barang yang lebih lancar.

"Yang selanjutnya mengupayakan atau menyegerakan masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong atau lahan pekarangan agar lebih produktif, melakukan kerjasama antara daerah (KAD) dengan daerah produsen untuk memastikan ketersediaan barang yang dibutuhkan," AT menjelaskan.

"Selain itu, melakukan operasi pasar atau sidak untuk memastikan tidak terjadi upaya menahan barang oleh pedagang besar atau distributor dan terakhir melaksanakan pasar murah," sambungnya.

Baca Juga: Beri Pujian ke Anton Timbang, KNPI Konawe Minta Ketua Kadin Sultra Perhatikan Pengusaha Kecil

Menurut AT, tujuan itu semua, disamping membantu masyarakat yang kurang mampu, juga sebagai acuan agar pedagang tidak menaikkan harga tanpa aturan.***

Editor: Rinaldi Asumsi Sultra

Tags

Terkini

Terpopuler