ASUMSI SULTRA - Satuan Tugas atau Satgas penanganan Covid-19 Indonesia menyampaikan bahwa 58 persen total kasus Omicron terdeteksi tanpa gejala.
Hal itu disampakan oleh Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito pada Kamis, 27 Januari 2022.
"Dan sebesar 37 persennya menunjukkan gejala ringan," ungkap Wiku, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Indonesia vs Timor Leste: Skor Akhir 4-1, Pratama Arhan Jadi Andalan Malam di Laga Ini
Selain itu, Wiku juga menyampaikn bahwa pasien tanpa gejala dan gejala ringan memiliki kemungkinan untuk sembuh yang lebih besar.
Hal itu menurut Wiku telah sejalan dengan perkembangan kesembuhan, di mana 96 persen pasien omicron di RSDC Wisma Atlet dan 88 persen pasien omicron di rumah sakit rujukan telah sembuh.
"Ini adalah angka yang sangat tinggi dan perlu terus dipertahankan," kata Wiku.
Per 23 Januari 2022, kata Wiku, terdapat 28 kasus aktif varian omicron atau 3,75 persen di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) dan 90 kasus aktif omicron atau 11,55 persen di rumah sakit rujukan.
"Meskipun sebagian besar kasus omicron diisolasi di RSDC Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan dan kalau kita lihat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di keduanya tetap terkendali," ujar dia.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini di RCTI 27 Januari 2022: Ikbal Akui Sebagai Pemerkosa Jesika
Menurutnya, masih rendahnya persentase omicron dibandingkan dengan total kasus positif dan tingginya persentase kesembuhan.
Menurut Wiku, capaian tersebut tidak terlepas dari upaya maksimal seluruh tenaga kesehatan, lapisan masyarakat dan pemerintah dalam mengantisipasi dan menanggulangi ancaman omicron.
Ia juga tak lupa memberikan saran mengenai beberapa upaya menanggulangi ancaman omicron adalah pengetatan pada pintu masuk negara, bahkan sebelum kasus omicron masuk ke Indonesia.