Beredar Kabar bahwa Militer AS telah Banyak Membunuh Wanita dan Anak-anak di Suriah

- 15 November 2021, 17:06 WIB
Militer AS (US Army)
Militer AS (US Army) /Reuters/Quinn Glabicki/
ASUMSI SULTRA - Beredar kabar bahwa muncul surat kabar utama AS yang mengatakan bahwa militer AS telah membunuh banyak wanita dan anak-anak selama serangan udara suriah pada tahun 2019, tetapi negara tersebut menutupi kematian itu.
 
Dilansir AsumsiSultra.Com dari artikel yang ditayangkan sebelumnya di Portal Jember  berjudul "Sebuah Media AS Melaporkan bahwa Militer AS Membunuh Wanita dan Anak-anak selama Serangan Udara di Suriah" The New York Times mengatakan pada hari Sabtu, 13 November 2021 bahwa mereka telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyusun laporan rinci tentang serangan itu.  
 
 
Kantor berita itu juga mengatakan bahwa mereka menggunakan informasi yang diambil dari dokumen rahasia dan wawancara dengan personel yang terlibat langsung dalam serangan itu.
 
Laporan itu mengatakan jet serang AS melakukan aksi di dekat kota Baghuz pada Maret 2019. Penyerangan dilakukan selama hari-hari terakhir pertempuran melawan militan ISIS di Suriah.
 
 
Laporan itu mengatakan jet menjatuhkan bom di kerumunan besar wanita dan anak-anak yang berkerumun di tepi sungai, dan menyatakan bahwa lebih banyak bom dijatuhkan pada para penyintas. 
 
 
Dikatakannya bahwa 80 orang tewas, dan sebagian besar dari mereka dilaporkan adalah warga sipil.
 
 
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa pengeboman itu diperintahkan oleh unit operasi khusus AS yang bertanggung jawab atas operasi darat di Suriah.  
 
Lebih jauh, ia memperingatkan tidak diberikan, dan personel berseragam yang menonton rekaman drone langsung dari serangan itu tampak tidak percaya.
 
 
Kemudian, laporan tersebut juga menyatakan bahwa seseorang di militer menyerukan penyelidikan terperinci.  
 
Orang tersebut dilaporkan mengatakan serangan udara itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.  
 
Namun laporan itu mengatakan serangan itu diklasifikasikan sebagai tindakan membela diri dan ditutup-tutupi. Dikatakan para pemimpin tingkat atas tidak diberitahu sebelumnya.
 
 
The New York Times melaporkan bahwa mereka mengirim temuannya ke Komando Pusat AS.  
 
Surat kabar itu mengatakan Komando Pusat AS mengakui serangan tersebut untuk pertama kalinya, setelah menerima temuan itu.  
 
 
Komando tersebut dilaporkan mengatakan kepada surat kabar bahwa 80 orang tewas, termasuk 16 pejuang dan empat warga sipil. Namun tidak jelas apakah 60 korban lainnya adalah warga sipil.***(Alam Cahya/Portal Jember)
 

Editor: Muh. Rifky Syaiful Rasyid

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah